TUGAS
MAKALAH
PENGGUNAAN
DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM)
PADA
PT. TELKOM
OLEH
:
FEBBY
KURNIA ADILA (11140279)
STIE
BANK BPD JATENG
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT saya dapat menyelesaikan tugas ini. Makalah Sistem Informasi ini
disusun untuk menganalisis dan mengamati peranan dss (decision support system)
dalam suatu perusahaan. Dengan kegiatan ini, dapat melaporkan sejauh mana peranan
DSS dalam sebuah perusahaan. Selanjutnya mengevaluasi apa yang harus dibenahi
dan memerlukan perbaikan.
Makalah ini
disusun sebagai bentuk tugas terhadap materi kuliah yang telah disampaikan pada
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Makalah ini berjudul PERANAN DSS
(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA PT. TELKOM
Selanjutnya
penulis menguncapkan banyak terima kasih atas bantuan dari semua pihak. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca pada blog yang memberikan saran
dan kritik untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah sistem
informasi ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Terimakasih
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat . Perkembangan
yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi
yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan. Dalam teknologi informasi,
sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang
letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era
globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Manajer perusahan memiliki peranan penting dalam memilih berbagai
macam alternatif keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam
pemecahan sebuah masalah.
Pembuatan
keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan
pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif,
penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan
pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam
membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori
dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam
pembuatan keputusan diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang
bersangkutan.
Dalam
pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua jenis yaitu
keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogaram
(programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu
digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap
de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed
decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh konsekuensi. Selain itu tidak
terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah
tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau karena sifat dan strukturnya sulit
dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga
memerlukan penanganan khusus (Mcleod, 2009). Dalam penanganan keputusan tak
terprogram ini manajer membutuhkan sistem pendukung kaputusan (DSS) atau
berbagai macam informasi analitik penunjang pengambilan keputusan sehingga
keputusan yang diambil manajer tidak berdampak negatif pada kegiatan
perkembangan perusahaan.
Sistem
pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi semiterstruktur dan
situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaiana
seharusnya keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan
pertama kali oleh scott-Morton pada tahun 1971. Beliau mendefenisikan sebagai
sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan
dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan-persoalan tak
terstruktur (McLeod, 2009).
DSS lebih
ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat
analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang
jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi
memberikan perangkat interaktif dan informasi penunjang yang memungkinkan pengambil
keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang
tersedia. Sehingga manajer bisa mengambil keputusan yang tepat dan benar dalam
mencapai tujuan perusahaan.
B. Rumusan masalah
1. Apa
definisi decision support system?
2. Apa
tujuan dari decisiom support system?
3. Apa
manfaat dss bagi perusahaan?
4. Penggunaan
dss E-service pada PT. TELKOM?
5. Penggunaan
dss dalam penerimaan peserta CO-OP PT. TELKOM?
PEMBAHASAN
Pengertian
decision support system
DSS (Decision Support System) adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu
ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk
menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika.
Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat
mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam
presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka
Tujuan
decision support system
Bila diterapkan
dalam sebuah organisasi atau perusahaan tujuan utama DSS adalah membantu
manajer dan orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan untuk
meningkatkan kemampuannya dalam memutuskan pemecahan suatu masalah. Keputusan
yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat memenuhi batasan kognitif, waktu dan
ekonomis.
Menurut Holsapple dan Winston, 1996 tujuan dari DSS adalah sebagai berikut
:
a.
DSS membantu
pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian memformulasikan data
pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan tindakan.
b.
DSS
memfasilitasi salah satu atau semua fase pengambilan keputusan agar prosesnya
berjalan secara lancar dan cepat (efektif dan efisien). Fase pengambilan
keputusan itu sendiri menurut Herbert A. Simon yang ditulis oleh Mc Leod (2001)
adalah :
Ø Intellegence Activity yaitu
proses pencarian informasi dan data dari lingkungan yang berguna bagi pemecahan
masalah,
Ø Design Activity yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisa kemungkinan dari tindakan
yang akan dijadikan solusi,
Ø Choice Activityyaitu memilih salah satu tindakan yang telah dianalisa pada fase sebelumnya
yang kemudian dijadikan sebagai alternatif solusi,
Ø Review Activityyaitu mengimplementasikan solusi.
c.
DSS menjadi
bantuan untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur atau yang tidak
terstruktur.
d.
DSS membantu
dalam memanajemen informasi / pengetahuan. Hal ini dimungkinkan karena DSS
dapat memiliki kemampuan untuk menerima, menyimpan, menggunakan, menurunkan dan
mempresentasikan informasi / pengetahuan yang sesuai dengan keputusan yang akan
diambil.
e.
DSS mendukung
penilaian manajer tanpa bermaksud untuk menggantikannya
Manfaat
decision support system bagi perusahaan
- Meningkatkan efisiensi pribadi
- Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi)
- Memfasilitasi komunikasi antarpribadi
- Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan
- Meningkatkan pengendalian organisasi
- Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan
- Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi
- Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
- Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang :
Ø Kebutuhan akan informasi yang
akurat.
Ø DSS dipandang sebagai pemenang
secara organisasi.
Ø Kebutuhan akan informasi baru.
Ø Manajemen diamanahi DSS.
Ø Penyediaan informasi yang tepat
waktu.
Ø Pencapaian pengurangan biaya.
10. Membantu mengotomasikan proses manajerial.
11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16. Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16. Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
PENGGUNAAN DSS PADA E-SERVICE DI
DALAM PT.TELKOM
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom
PENGGUNAAN
DSS PADA PENERIMAAN PESERTA CO-OP PADA
PT. TELKOM
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)
PENUTUP
KESIMPULAN
DSS
(Decision support system) sangat bermanfaat bagi PT. Telkom karena DSS dapat
mempermudah PT.Telkom untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan
oleh konsumen itu sendiri, dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat menanggapi
keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat untuk penerimaan peserta
co-op PT.Telkom karena dengan adanya DSS system penerimaan dapat berjalan
dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan
menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server
Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
SARAN
DSS sangat membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian
memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan
tindakan, sehingga semua perusahaan harus menerapkan DSS tersebut di perusahaanya
agar tidak salah dalam hal pengambilan keputusan
DAFTAR PUSTAKA
- Russell, J. S., “Model for Owner Prequalification of Contractor”, Journal of Management in Engineering, 6, No. 1, 1990.
- Russel, J. S. and Jaselskis,
E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation Programs and Their
Impact”,Journal of Construction Engineering and Management, 118, No.3, 1992. - Russell, J.S., and Jaselkis, E.J., “Predicting Construction Contractor Failure Prior to Contract Award”,Journal of Construction Engineering and Management, 118, No. 4, 1992.
- Turban, E.,Decision Support System and Expert System Management Support Systems, Prentice- Hall International, inc, 1995.
- Russell, J. S. and Skibniewski, M. J., “Decision Criteria in Contractor Prequalification”,Journal of Management in Engineering, 4, No. 2, 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar