untuk versi power point klik link dibawah ini :
https://drive.google.com/open?id=0B8CcANKWyk-eOFB1SkhTUFF2WEk
Rabu, 21 Oktober 2015
Minggu, 18 Oktober 2015
penerapan SIM dalam perusahaan e-banking
TUGAS MAKALAH
PENERAPAN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PADA INTERNET BANKING
OLEH
:
FEBBY
KURNIA ADILA (11140279)
STIE
BANK BPD JATENG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT saya
dapat menyelesaikan tugas ini.Makalah Sistem Informasi ini disusun untuk
menganalisis dan mengamati penerapan Sistem Informasi Manajemen pada E-banking.Dengan
kegiatan ini, dapat melaporkan sejauh mana peranan SIM dalam sebuah perusahaan.
Selanjutnya mengevaluasi apa yang harus dibenahi dan memerlukan perbaikan.
Makalah ini disusun sebagai bentuk tugas
terhadap materi kuliah yang telah disampaikan pada mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen.Makalah ini berjudul PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA INTERNET BANKING
Selanjutnya penulis menguncapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari semua pihak.Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada pembaca pada blog yang memberikan saran dan kritik untuk perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga makalah sistem informasi ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Terimakasih
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dari waktu ke waktu teknologi informasi mengalami perubahan dan
perkembangan yang sangat cepat dan pesat, dan saat ini sudah menjadi tuntutan masyarakat
yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan teknologi informasi
adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah,
cepat dan aman. Kemajuan teknologi informasi, telah melahirkan banyak perubahan
mendasar dalam kehidupan manusia saat ini, memberikan banyak kemudahan dan
membantu pekerjaan manusia.
Teknologi Informasi tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap kehidupan manusia. Mulai dari wahana teknologi informasi
yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan
telepon genggam dengan protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir
dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang. Perubahan
informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam,
melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik. Sebagai contoh adalah
seseorang dari Indonesia mengirimkan sejumlah uang untuk anaknya yang sekolah
di Australia, pada saat yang hampir bersamaan sianak langsung menerima uangnya
lewat bank atau ATM. Perubahan harga saham sebuah
perusahaan di Bursa Efek Jakarta hanya membutuhkan waktu kurang dari
sepersepuluh detik untuk diketahui di Surabaya. demikian juga pertandingan
sepak bola dunia di Jerman, pada waktu yang bersamaan bisa disaksikan dari
seluruh dunia.
Ketersediaan informasi yang dapat diakses tanpa batas waktu secara
“instant” melalui telepon rumah, telepon genggam, televisi, komputer, jaringan internet
dan berbagai media elektronik, telah menggeser cara manusia bekerja,
belajar, mengelola perusahaan, menjalankan pemerintahan, berbelanja ataupun
melakukan kegiatan perdagangan. Kenyataan demikian seringkali disebut sebagai
era globalisasi ataupun revolusi informasi, untuk menggambarkan betapa mudahnya
berbagai jenis informasi dapat diakses, dicari, dikumpulkan serta dapat
dikirimkan tanpa lagi mengenal batas-batas geografis suatu negara.Kemajuan
teknologi informasi yang demikian pesat membuat bola dunia terasa makin kecil
dan ruang seakan menjadi tak berjarak lagi (disebut juga globalisasi).
Dalam dunia
perbankan teknologi Internet (dunia maya) mulai menjadi trend danbahkan sudah
menjadi standar de facto. Internet Banking mulai muncul sebagai salah satu
servis dari Bank. Pelayanan (servis) ini mulai menjadi tuntutan dari sebagian
nasabah bank, sama halnya dengan servis ATM dan phone
banking atau SMS banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak mengikuti trend ini
karena telah merupakan bagian pelayanan prima (service excellence) dari suatu
bank. Adanya tuntutan internet banking ini datangnya dari nasabah yang
menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24
jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP,
Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya. Keseluruhan tuntutan ini
dapat diberikan oleh
layanan internet banking
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian Internet banking?
2. Hubungan teknologi informasi dan internet banking?
3.
Aspek aplikasi teknologi informasi dalam internet
banking yang harus dipenuhi?
4. Internet banking yang diterapkan
dibank-bank Indonesia?
5. Jenis
teknologi Internet banking?
6. Apa
keuntungan dan kerugian menggunakan Internet
banking?
PEMBAHASAN
Pengertian
Internet banking
Internet Banking pada dasarnya merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu
Internet dan Banking (bank). Interconnected Network (Internet) adalah sebuah sistem komunikasi global yang
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh
dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak
langsung dengan ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan
dibedakan dengan menggunakan unique name yang biasa disebut dengan alamat IP 32
bit.
Internet merupakan informasi yang
menghubungkan satu pengguna dengan pengguna lainnya dalam suatu jaringan
informasi yang lebih luas lagi yang sering disebut sebagai cyberspace.Internet
(Interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer yang terdiri
dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan yang
lainnya.Jaringan komputer ini dapat terdiri dari lembaga pendidikan,
pemerintahan, militer, organisasi, bisnis dan organisasi lainnya.Internet
sebagai wujud, konvergensi telematika (perpaduan teknologi komputer, media, dan
teknologi informasi) telah menghasilkan kemudahan dalam mengatasi permasalahan
geografis, sehingga berbagai aktifitas manusia tidak terhalang dengan jarak,
ruang, dan waktu.Saat ini internet telah menghubungkan lebih dari 100.000
jaringan komputer di dunia dengan pemakai lebih dari 100 juta orang.
Yang dapat dilakukan dengan Internet:
§ Berkomunikasi dan Bekerjasama
§ Mengakses Informasi
§ Diskusi
§ Memperoleh Informasi Baru
§ Hiburan
§ Transaksi Bisnis
Sedangkan
bank (banking) dalam Ensiklopedia
Manajemen dijelaskan sebagai sebuah
lembaga keuangan yang berusaha dalam bidang penerimaan kewajiban-kewajiban
keuangan, sehingga dapat meluaskan pemberian kreditnya.Fungsi Bank yang utama adalah :
1. Sebagai perantara kredit
dalam arti melaksanakan tugas distribusi
2. Sebagai pencipta uang
(money creation)
3. Sebagai pusat struktur
keuangan yang kompleks secara nasional dan internasional.
Jadi internet banking yang juga dikenal dengan istilah
online banking atau e-banking ini menurut situs wikipedia adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan
transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi
sistem keamanan.
Bagi sebagian orang, internet banking sangat membantu
karena bisa melakukan transaksi perbankan diluar jam kerja bank yang sering
pendek, dengan hanya membutuhkan koneksi internet dan web browser seperti
Internet Explorer
Hubungan teknologi informasi dan internet banking
Dalam dunia
perbankan di Indonesia pengaplikasian teknologi informasi telah lama dilakukan
yaitu sejak era komputerisasi dan telekomunikasi.Teknologi informasi merupakan
hal yang vital bagi dunia perbankan, dan dimanfaatkan seluas-luasnya untuk
mendukung transakasi keuangan dan memperluas jaringan serta memberikan banyak
kemudahan dan kenyamanan kepada nasabahnya.
Ketinggalan
zaman kalau masih ada bank yang buruk teknologinya, justru, bank-bank
seharusnya makin meningkatkan teknologi perbankannya.Harus diakui, aplikasi
kemajuan teknologi memang membuat semua hal menjadi serba cepat dan mudah,
misalnya transaksi perbankan lewat internet banking.Tinggal klik, kita sudah
bisa melakukan transaksi perbankan. Mau transfer uang tinggal klik; mau bayar
tagihan tinggal klik; mau beli pulsa telepon genggam (handphone) tinggal klik.
Kehadiran internet
banking membuat perubahan besar dalam layanan perbankan.Segala jenis
transaksi yang dulu manual kini bisa diselesaikan tanpa mengenal ruang dan
waktu lewat dunia maya.Ada yang bilang, fasilitas internet banking membuat
nasabah seperti punya ATM pribadi. Segala jenis layanan perbankan bisa
dilakukan sendiri seperti cek saldo, melihat daftar mutasi, pemindah bukuan
(transfer rekening), melakukan pembayaran kartu kredit, tagihan telepon dan HP,
listrik, PAM dan sebagainya kecuali yang langsung melibatkan uang tunai seperti
penyetoran dan penarikan.
Dari waktu
ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa internet
banking. Penyelenggaraan Internet Banking merupakan penerapan atau
aplikasiteknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk
menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman,
nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat
diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan
sebagainya..
Jika ingin
tetap mampu bersaing, bank memang harus mengantisipasi dan mengeksploitasi
kemajuan teknologi.Bank-bank yang gagal menjawab
tantangan era internet tentu akan memiliki masa depan yang suram. Jadi,
bank-bank membutuhkan suatu kepastian. Kerangka kerjanya harus terus berevolusi
mengikuti perkembangan teknologi terkini. Selain berevolusi, bank juga harus
terus berinovasi sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Layanan
internet banking merupakan wujud dari responsifnya suatu bank terhadap peluang,
persaingan dalam era internet saat ini.
Aplikasi
teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efisiensi,
efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem
penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka
internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan.
Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan
informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet, memberikan akses
kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya.
· aplikasi mudah digunakan;
· layanan dapat dijangkau dari
mana saja;
· murah;
· aman;
· dan dapat
diandalkan (reliable)
Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan
sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia
yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri, BNI, BII,
Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya.
Aspek aplikasi teknologi informasi dalam internet banking yangharus dipenuhi
·
Mudah
meluncurkan aplikasi / produk / servis lain. Saat ini mungkin bank barumemikirkan Internet Banking. Akan tetapi di
kemudian hari akan muncul layanan mobile banking, TV banking, dan berbagai
layanan baru lainnya yang belum terbayang pada saat ini. Sistem yang ada harus dapat meluncurkan layanan ini dengan cepat. Time to
market merupakan kunci utama dalam era digital ini.
·
Scalability,
baik dalam ukuran maupun dalam kecepatan. Sistem yang ada harus dapat melayani nasabah dalam jumlah kecil, misalnya
ribuan orang, sampai ke nasabah dalam jumlah besar, misalnya belasan juta
orang. Seringkali sistem yang dikembangkan hanya dapat bekerja untuk jumlah
nasabah yang sedikit sehingga ketika servis menjadi populer dan nasabah mulai
banyak menggunakan servis tersebut maka servis menjadi sangat lambat.
·
Dapat
mengakomodasi platform / sistem yang berbeda-beda (heterogen). Multi-channel access merupakan paradigma yang harus didukung. Pada masa
yang akan datang, layanan diharapkan dapat diakses dari berbagai platform;
mulai dari datang ke counter, diteruskan dengan akses lewat Internet, dan
kemudian diselesaikan melalui handphone.
·
Memiliki sifat
resilency, tahan bantingan dan cepat kembali ke kondisi semula jika terjadi
masalah. Musibah tidak dapat diprediksi.
Banjir, kebakaran, kerusuhan, dan berbagai hal lainnya dapat menyebabkan
terhentinya layanan. Servis Banking (termasuk Internet Banking) harus dapat
kembali menjalankan layanan dalam waktu sesingkat mungkin.
·
Manageable. Sistem yang ada harus dapat dikelola dengan baik. Meningkatnya variasi dan
kompleksitas dari layanan sering menyebabkan kompleksitas di sisi sistem yang
mengimplementasikan layanan tersebut. Untuk itu sistem Internet Banking yang
ada harus dapat dikelola (manageable). Jika tidak, sistem akan menjadi kacau
balau dan tidak terkendali
Internet banking
yang diterapkan di Indonesia
1. ATM,
Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri
Ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
Ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
2. Phone Banking
Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
3. Internet
Banking
Ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
Ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
4. SMS/m-Banking
Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula risiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi
Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula risiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi
Jenis-Jenis Teknologi
E-Banking
1) Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
2) Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
3) Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.
4) Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
5) Direct Payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.
6) Direct Payment (also electronic bill payment). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank.Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
7) Electronic Check Conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut.
Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.
8) Payroll Card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
9) Preauthorized Debit (or automatic bill payment). Bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll).Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
10) Prepaid Card. Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
11) Smart Card. Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).
12) Stored-Value Card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain.
1) Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
2) Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
3) Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.
4) Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
5) Direct Payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.
6) Direct Payment (also electronic bill payment). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank.Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
7) Electronic Check Conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut.
Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.
8) Payroll Card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
9) Preauthorized Debit (or automatic bill payment). Bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll).Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
10) Prepaid Card. Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
11) Smart Card. Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).
12) Stored-Value Card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain.
Keuntungan
dan kerugian penggunaan E-banking
Keuntungan bagi nasabah :
a. Nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan
transaksi perbankan.
b. Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja
dan dimana saja (asalkan tersedia internet).
c. Nasabah dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan.
Keuntungan bagi pihak bank :
a. Business expansion. Dahulu sebuah bank harus
memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal
ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di
tempat tersebut.Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik
dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas
perbankannya.Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena
menghilangkan batas ruang dan waktu.
b. Customer loyality. Khususnya nasabah yang sering bergerak
(mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa
harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat
menggunakan satu bank saja.
c. Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan
layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka
kantor cabang atau membuat mesin ATM.
d. Competitive advantage. Bank yang memiliki internet
banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki
internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank
yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.
e. New business model. Internet Banking memungkinan adanya
bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web
dengan cepat.
Kerugian bagi nasabah :
1. apabila data password tercuri maka dana yang dimiliki
akan hilang dan pihak bank tidak bertanggung jawab karena kesalahan berada di
nasabah.
2. apabila nasabah salah transfer maka pihak bank tidak
bertanggung jawab karena kesalahan berada di pihak nasabah yang notabene tidak
semuanya benar2 mengerti proses transfer.
Kerugian bagi Bank :
Harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk
meminimalisir resiko di bobolnya server bank lewat e-banking
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusiadan telah mengubah pola-pola hubungan sosial, perekonomian (bisnis) dan
politik.
2. Peran teknologi informasi dalam Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal
penyediaan informasi global ini sehingga dalam derajat tertentu, teknologi
informasi disamaratakan dengan Internet. Internet sendiri memang fenomenal
kemunculannya sebagai salah satu tiang pancang penanda kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi.Internet menghilangkan semua batas-batas fisik yang
memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia baru, yaitu dunia “maya”.
3. Aplikasi
teknologi informasi dalam internet memungkinkan dikembangkannya sistem
informasi manajemen yang memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kemudahan
dalam mendistribusikan program aplikasi, mudah dan praktis karena dapat diakses
dari manapun dan kapanpun, memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan
lebih baik serta mampu menurunkan biaya atas kebutuhan penyampaian dan
penyebaran informasi.
4. Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan
efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan
melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional.
5. Peran aplikasi teknologi informasi sangat vital dalam internet banking.
Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet
banking tidak akan jalan dan internet sendiri tidak akan berfungsi/berguna,
karena yang menjalankan internet adalah aplikasi teknologi informasi yang ada
di dalam internet itu sendiri (terkoneksi).
SARAN
Di jaman era
globalisasi dan komputerisasi saat ini, peran teknologi informasi dalam dunia
perbankan sangat penting dan vital, untuk itu dunia perbankan harus
terus-menerus memelihara, meng up-date dan mengembangkan sistem teknologi
informasinya yang sesuai dengan permintaan pasar (nasabah) yang terus
berkembang. Bagi bank yang tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi
yang sangat pesat ini, pasti akan ditinggalkan oleh nasabahnya. Untuk itu dijaman sekarang ini dunia perbankan harus bisa menyesuaikan
dengan semakin canggihnya teknologi informasi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.comhttp://www.bankmandiri.co.id/demo/ib.htmhttp://www.bankmandiri.co.id/article/888…http://www.bankmandiri.co.id/demo/intern…
http://buletin.melsa.net.id/, “Sekuritas Internet Perbankan”.
Salma Haryanto, ”Tips Ber-Internet Banking”, http://www.dudung.net/
Langganan:
Postingan (Atom)